Selasa, 06 Mei 2008

Tes Wartegg

LAPORAN PRAKTIKUM TES WARTEGG

I. IDENTITAS SUBYEK

Nama : Sutrisna

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 24 Tahun

Pekerjaan : Swasta

Tanggl Tes : 15 Mei 2006

Waktu Tes : 25 menit

II. PROFILE

Dari hasil tes dapat disimpulkan bahwa pada profile subyek ada aspek-aspek yang berfungsi secara seimbang dan ada yang seimbang, ada yang menonjol dan ada yang rendah. Dari profile tersebut dapat dilihat bahwa :

1. Emosi open lebih dominan daripada emosi seclusive.

2. Imajinasi cenderung pada imajinasi combina meskipun perbandingannya dengan imajinasi creative wajar.

3. Intelektual practical lebih menonjol daripada intelektual speculative.

4. activitas controlled subyek sangat menonjol daripada aktivitas dinamic.

III. ANALISIS PROFILE

Emosi :

Subyek cenderung mempunyai emosi yang open, artinya subyek berorientasi pada dunia luar dan mudah berhubungan dengan orang lain. Mereka biasanya penggembira, easy going dan bebas dari ketegangan yang memudahkan penyesuaian diri tetapi juga cenderung membuat meraka secara emosional agak datar. Perhatian minatnya sering berfluktuasi dan dangkal.

Emosi ini terbentuk dari criteria animate, physiognomi, expanded, curve dan casual. Munculnya criteria anime menunjukkan adanya emosi yang sehat, spontanitas dan fleksibilitas. Criteria physiognomi merupakan gejala-gejala yang wajar dan cukup berarti, ini tidak berarti suatu keegosentrisan ataupun perhatian berlebih terhadap badan sendiri.

Munculnya criteria ekspansi atau expanded umumnya menandakan keadaan yang santai dan tegang. Garis lengkung, terutama yang lentur dan bebas, dihasilkan oleh gerak otot yang santai. Bila garis-garis lengkung muncul dalam gambar lingkaran, spiral, atau busur yang sempurna yang dibuat dengan susah payah oleh subyek maka jelas bahwa garis lengkung tersebut lebih dihasilkan oleh kontrol otot, bukan karena santai. Criteria curve adalah salah satu tanda jelas untuk emosionalitas, fleksibilitas dan kemampuan menyelesaikan. Criteria casual merupakan gambaran yang lepas, penuh gaya, kadang-kadang secara tidak peduli.

Imajinasi :

Imajinsi combina subyek lebih dominant daripada imajinasi creativnya. Imajinasi combina terbentuk dari physiognomi, ornaments, style dan organization sedang symmetric pada subyek tidak ada.

Physiognomi merupakan gejala-gejala yang wajar dan cukup berarti, ini tidak berarti suatu keegosentrisan atau perhatian yang berlebih terhadap badan sendiri. Ornament merupakan indikasi dari emosi, subyek yang banyak menggambar ornament cenderung memperhatikan hal-hal yang kecil dan kurang penting, penampilan dan kesesuaian secara social. Dan pada subyek ornamentnya cuma satu.

Style merupakan indicator emotionalitas yang terkendali, stabil dan halus. Hal ini dapat diartikan bahwa subyek mempunyai kecenderungan lemah dalam emosional, emosional yang datar dan primitive. Organisasi subyek disini bisa menjelaskan adanya tingkat intelegensi analisis-sintesi yang cukup tinggi dengan keseimbangan yang memuaskan antar sifat spekulatif dan praktis.

Intelektual :

Intelektual yang menonjol adalah intelektual practical daripada intelektual speculative. Intelektual practical terdiri dari object dan detail.

Object merupakan indikasi adanya perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan konkrit, selain itu juga merupakan tanda kewajaran dan kesederhanaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa subyek memiliki kecenderungan dengan penyesuaian yang baik serta memiliki pandangan yang sehat terhadap kenyataan.

Nilai diagnostic detail pada dasarnya menyangkut aspek intelektualitas, sekalipun berperan pula pada keseluruhan struktur kepribadian. Subyek memiliki imajinasi yans jelas dan terang mengenai hal-hal di luar dirinya.

Aktivitas :

Aktivitas dynamic subyek sangat menonjol dari aktivitas controllednya. Aktivitas dynamic terbentuk dari animate, movement, full, strong, dark dan orientation.

Animate merupakan adanya emosi yang sehat, spontanitas dan fleksibel. Criteria movement merupakan indikasi kepribadian yang imajinatif, memiliki daya hidup yang kuat dan seringkali kreatif, dan dalam hal ini movement subyek cenderung sedikit.

Full merupakan pertanda danya penyesuaian yang baik karena hal itu menunjukkan keseimbangan yang sehat antara dinamisme dan kendali. Subyek mempunyai spontanisme yang bagus.

Criteria strong merupakan indikasi dari dorongan vital atau kekuatan yang menyatu yang siap dilepaskan dalam wujud tindakan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa subyek adalah individu yang berkepribadia produktif, kaya, ambisius dan biasanya antusiasistik. Orientasi merupakan suatu ekspresi dari dinamisme yang kuat, kenekadan dan ketidak ragu-raguan. Orientasi subjek hanya sedikit, maka tidak ada artinya.

IV. KESIMPULAN UMUM

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa subyek mempunyai perangkat diri yang seimbang, konsentrasi baik, penyesuaian pada lingkungan baik. Adanya perasaan yang memegang peranan, perasaan menguasai dirinya atau lemah lembut, hubungan dengan lingkungan yang intensif, keseimbangan pada perasaan, kontak dengan lingkungan yang terkendali.

Imajinasi dan intelektual yang cenderung rendah, cenderung memperhatikan hal-hal yang kecil dan kurang penting, penampilan dan kesesuaian secara sosial subyek memiliki kecenderungan dengan penyesuaian yang baik serta memiliki pandangan yang sehat terhadap kenyataan. Subyek memiliki imajinasi yans jelas dan terang mengenai hal-hal di luar dirinya.

Emosi dan aktivitas subyek cenderung tinggi. subyek berorientasi pada dunia luar dan mudah berhubungan dengan orang lain. Mereka biasanya penggembira, easy going dan bebas dari ketegangan yang memudahkan penyesuaian diri tetapi juga cenderung membuat meraka secara emosional agak datar. Perhatian minatnya sering berfluktuasi dan dangkal. Subyek adalah individu yang berkepribadia produktif, kaya, ambisius dan biasanya antusiasistik. Subyek mempunyai spontanisme yang bagus.

Subyek mempunyai kecenderungan rendah diri, keinginan untuk berperestasi yang stabil, kecenderungan kekanak-kanakan. Subyek kurang yakin dikuasai fantasi dan ketakutan untuk mencarikan sublimasi, tidak dapat menentukan sikap, kecenderungan untuk menyandarkan diri pada lingkungan.

Adanya penyesuaian diri, menguasai diri atau terkendali, penekanan dorongan-dorongan yang dinamis, vitalitas lemah. Adanya keinginan untuk berprestasi, mencari penghormatan karena prestasinya, nuchter atau rasional, zakelijk atau formal, rasionaliasasi atau menutup sesuatu.

Indikasi bakat intlektual yang kurang, kurang energik. Subyek mempunyai rangsang diri yang seimbang, konsentrasi yang baik dan penyesuaian diri pada lingkungan baik. Subyek kurang yakin atau adanya ketakutan untuk mencarikan sublimasi, tidak dapat menentukan sikap dan adanya kecenderungan untuk menyandarkan diri pada lingkungan. Subyek ada hambatan pada hal vitalitas, dinamika eksploratif dan oposional. Subyek tidak memiliki masalah dengan kontak sosial.

Tidak ada komentar: